Sebagian lagi bercerita tentang bagaimana SUV jagoan Honda Prospect Motor ini diajak berkencan di sekitaran pantai dan lumpur. Ada juga yang hanya mencobanya di jalan-jalan utama Jakarta.
Lalu, bagaimana kalau All New CR-V diajak menempuh jalur Cipularang? Kebetulan beberapa waktu lalu, dapurpacu mengajak anggota keluarga untuk berlibur ke Bandung.
Biasanya, setiap kali berlibur ke Bandung, kami selalu menggunakan mobil MPV, tetapi kali ini dengan SUV, All New Honda CR-V 2.4 AT varian tertinggi.
Berangkat dari rumah di kawasan Cinere sekitar pukul 08.00, berharap akan tiba di Bandung sekitar pukul 11.00 untuk menghadiri kawinan seorang kerabat.
Namun, apa yang terjadi? Ketika All New CR-V sedang melaju kencang di tol Cikunir, tiba-tiba harus ngerem mendadak karena mobil-mobil di depan merayap seperti semut, mengikuti antrian di depannya.
Wah! Alamat nih kata saya. Pasti ada sesuatu yang terjadi di depan, entah tabrakan atau ada perbaikan jalan. Sementara anggota keluarga saya tertidur dengan nyaman dalam balutan jok kulit dan udara sejuk yang keluar dari dual climate air conditioner ditambah lagi dengan alunan Audio 2 DIN MP3, CD juga radio yang terintegrasi di dashboard tengah, menjadi hiburan selama perjalanan.
Di tengah kemacetan tol Cikunir, saya pun menyempatkan diri mengamati fasilitas interior All New CR-V ini. Di bagian tengah terdapat layar i-MID (intelligent multi information display) 5 inchi TFT LCD.
Di layar ini kita bisa melihat konsumsi bbm, ada radio/cd, penunjuk waktu bahkan Anda bisa menguplod personal foto sebagai wallpaper.
Selain itu ada penunjuk odometer, pengukur suhu dan efisiensi bahan bakar. Ada juga tombol ECON, yang berfungsi sebagai sensor untuk mengemudi secara ekonomis.
Sudah lebih dari setengah jam, antrian mobil di Cikunir masih bergerak perlahan. Tidak ada kesempatan untuk menyalip, akibat rapatnya mobil-mobil yang akan bergerak ke arah Cipularang pada akhir pekan itu.
Anda bisa membayangkan bagaimana bosannya saat mengantri di kemacetan jalan yang tidak diketahui ujungnya sampai dimana dan penyebabnya apa.
Namun entah mengapa, hari itu saya enjoy dan sama sekali tidak merasa bosan berada dalam kabin All New CR-V. Beberapa teman yang sudah mencoba SUV ini, pun merasakan hal yang sama.
Waktu terus berlalu, tak terasa sudah satu jam All New CR-V berada dalam antrian di Tol Cikunir. Masuk Bekasi saja belum, sementara sudah jam 09.30, apakah mungkin saya bisa sampai di Bandung pukul 11.00.
Lewat twitter, saya mendapat informasi ada tabrakan di sekitar km8 sampai km10. Anak saya juga mendapatkan informasi yang sama dari temannya yang hari itu, kebetulan akan ke Bandung juga.
Menurut teman anak saya, dia saat itu berada di km10 dengan kondisi lalu lintas padat merayap. “Ada tabrakan,” katanya lewat pesan yang disampaikan melalui BBM. “Saya sudah satu jam lebih di tol Cipularang,” tambah isi pesannya.
Mendengar pesan itu, saya pun pasrah. Harapan untuk menghadiri kawinan kerabat mungkin tidak kesampaian. Sedangkan keinginan untuk merasakan performa All New CR-V masih bisa ditunda, setidaknya saat perjalanan balik ke Jakarta, pikir saya.
Keluar dari Cikunir memasuki kawasan Bekasi, kondisi lalu lintas masih padat merayap, bahkan cenderung macet. Sesekali, All New CR-V saya ajak melipir ke kiri dan kanan, memanfaatkan kelengahan pengemudi di depan.
Sudah dua jam lebih, saya dan keluarga berada dalam kabin All New CR-V, waktu tinggal satu jam lagi menuju pukul 11.00, sementara posisi saya masih di sekitar Bekasi.
Saya kemudian menelpon kerabat saya di Bandung mengatakan akan terlambat hadir dalam acara perkawinan karena kondisi lalu lintas menuju tol Cipularang sangat krodit.
Lepas dari gardu pengambilan tiket, kondisi lalu lintas relatif mulai lancar, namun masih tetap padat. Artinya, kesempatan untuk menyalip mobil-mobil lain masih belum terbuka.
Mendekati km40, kecepatan bisa dikembangkan lebih dari 60km per jam, dan terus melaju hingga 80km per jam. Sesekali bisa mencapai lebih dari 100km per jam, namun kondisi seperti itu tidak berlangsung lama, dan buru-buru menurunkan kecepatan sampai di 40km per jam.
All New Honda CR-V yang mengusung mesin i-VTEC, 2.4 L DOHC ini, mampu menyemburkan tenaga 190 dk pada torsi 7000 rpm. Mesin ini diklaim 20 dk lebih besar ketimbang mesin CR-V generasi sebelumnya.
Selama perjalanan beberapa kali saya menekan tombol teknologi Drive by Wire untuk mengatur secara elektronik katup kecepatan menghasilkan akselerasi yang pas, cepat dan hemat BBM. Namun, beberapa saat kemudian saya non aktifkan kembali.
Entah kenapa, saya lebih suka mengemudikan dalam kondisi normal, meski pun terkadang saya juga mencoba memanfaatkan fitur ECON. Menurut Honda, bila pengemudi menggabungkan kedua fitur ini, penggunaan bahan bakar dapat dihemat hingga 20%.
Namun, menurut saya tanpa terus menerus menggunakan kedua fitur tersebut, toh All New CR-V sudah irit. Dalam kondisi lalu lintas macet seperti di tol Cipularang saat uji coba, bahan bakar yang saya isi full tank hanya berkurang dua garis.
Setelah beristirahat sekitar setengah jam di rest area 57, perjalanan menggunakan All New CR-V berlanjut. Saya hanya berharap, jalanan lebih kosong, untuk mengejar waktu agar secepatnya sampai di Bandung.
Menggunakan paddle shift dengan sebuah sentuhan lembut, saya berharap akan mendapatkan kecepatan yang lebih dibanding transmisi otomatiknya.
Benar saja, dengan beberapa kali sentuhan lembut, kecepatan All New CR-V sangat responsif . Nuansa sport nya begitu terasa, sehingga menyalip mobil-mobil yang sedikit melamban di tanjakan Cipularang terasa lebih mudah.
Saya pun sedikit mengurangi tekanan pada pedal gas, saat melirik kecepatan sudah mendekati 150km per jam. Maklum, dengan suspensi MacPherson Strut di bagian depan dan Double Wishbone di bagian belakang, tol Cipularang yang terkenal dengan bumpynya itu terasa berkurang.
Alhasil, saya tiba di Kota Bandung sekitar pukul 13.00 dan masih sempat untuk menghadiri pesta perkawinan kerabat berkat All New Honda CR-V. Anda mau mencobanya?